BRAND PERUSAHAAN
The Death of Samurai : Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo
Bangkrut, Sony Hentikan Produksi Ponsel Tahun Depan?
Sony Xperia
M5
REPUBLIKA.CO.ID,
TOKYO -- Kepala Eksekutif Sony Corp Kazuo Hirai mempertimbangkan alternatif
lain tahun depan setelah kini bisnis ponsel pintar (smartphone) terus
menurun. Jika tahun depan masih merugi, tidak menutup kemungkinan Sony
mengembangkan bisnis lain.
Setelah mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir, Hirai mampu merustrukturisasi bisnis. Perbaikan bisnis mulai terasa dengan efisiensi biaya dan penghentian lini bisnis yang merugi seperti produksi PC. Selain itu, Sony memperkuat penjualan sensor gambar dan videogame. Sayangnya, lini bisnis ponsel pintar terus menurun.
"Kami akan melanjutkan bisnis sepanjang kami masih sesuai target dengan skenario membuat perubahan tahun depan. Namun, kami tidak meniadakan kemungkinan alternatif lain," ujar Hirai seperti dikutip Reuters, Rabu (7/10).
Sony dan perusahaan elektronik Jepang lainnya berjuang keras untuk bersaing dengan produsen asal Asia lain yang menjual produknya lebih murah seperti Samsung Electronics dan bahkan menghadapi Apple Inc. Berdasarkan data perusahaan tahun lalu, ponsel Sony termasuk produknya Xperia hanya memiliki pangsa pasar 17,5 persen di Jepang dan kurang dari satu persen di Amerika Utara.
Perseroan telah menurunkan target pada Juli lalu untuk unit bisnis komunikasi menjadi rugi 60 miliar yen dari perkiraan sebelumnya rugi 39 miliar yen. "Saya merasa perubahan dalam bisnis elektronik kami menunjukkan perkembangan. Hasil dari tiga tahun restrukturisasi mulai nampak. Tapi kami masih butuh merestrukturisasi lini ponsel pintar," ungkapnya.
Juru Bicara Sony Yoshinori Hashitani sebelumnya mengatakan perseroan masih dalam target untuk mencapai laba di bisnis mobile tahun depan melalui efisiensi. "Restrukturisasi bisnis mobile berjalan sesuai rencana dan kami berusaha mendapat laba di tahun anggaran ke depan. Saat ini, kami tidak memiliki rencana untuk menghentikan bisnis mobile," ungkapnya.
Setelah mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir, Hirai mampu merustrukturisasi bisnis. Perbaikan bisnis mulai terasa dengan efisiensi biaya dan penghentian lini bisnis yang merugi seperti produksi PC. Selain itu, Sony memperkuat penjualan sensor gambar dan videogame. Sayangnya, lini bisnis ponsel pintar terus menurun.
"Kami akan melanjutkan bisnis sepanjang kami masih sesuai target dengan skenario membuat perubahan tahun depan. Namun, kami tidak meniadakan kemungkinan alternatif lain," ujar Hirai seperti dikutip Reuters, Rabu (7/10).
Sony dan perusahaan elektronik Jepang lainnya berjuang keras untuk bersaing dengan produsen asal Asia lain yang menjual produknya lebih murah seperti Samsung Electronics dan bahkan menghadapi Apple Inc. Berdasarkan data perusahaan tahun lalu, ponsel Sony termasuk produknya Xperia hanya memiliki pangsa pasar 17,5 persen di Jepang dan kurang dari satu persen di Amerika Utara.
Perseroan telah menurunkan target pada Juli lalu untuk unit bisnis komunikasi menjadi rugi 60 miliar yen dari perkiraan sebelumnya rugi 39 miliar yen. "Saya merasa perubahan dalam bisnis elektronik kami menunjukkan perkembangan. Hasil dari tiga tahun restrukturisasi mulai nampak. Tapi kami masih butuh merestrukturisasi lini ponsel pintar," ungkapnya.
Juru Bicara Sony Yoshinori Hashitani sebelumnya mengatakan perseroan masih dalam target untuk mencapai laba di bisnis mobile tahun depan melalui efisiensi. "Restrukturisasi bisnis mobile berjalan sesuai rencana dan kami berusaha mendapat laba di tahun anggaran ke depan. Saat ini, kami tidak memiliki rencana untuk menghentikan bisnis mobile," ungkapnya.
Sony membeberkan bahwa saat ini divisi game
PlayStation akan menjadi perhatian utama mereka karena mampu meningkatkan laba
Sony usaha sebesar 2.500% selama periode tiga tahun. Selain Xperia, divisi
televisi mereka juga dalam posisi yang tak terlalu menguntungkan untuk
perusahaan, sehingga memungkinkan Sony dihadapkan pada pilihan untuk menjual
divisi mobile atau televisinya.
Panasonic Dan Toshiba bangkrut!
Panasonic dan Toshiba Bangkrut!
Panasonic dan Toshiba Bangkrut!
Namun, satu-persatu mulai angkat kaki dalam kurun 10 tahun terakhir.“Tidak ada lagi pabrik Toshiba. Yang ada Toshiba memproduksi printer di Batam tapi skalanya kecil. Nah,yang tutup ini adalah pabrik televisi Toshiba terbesar di Indonesia, selain di Jepang,” ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqba, Selasa (2/2/2016).
Manajemen Toshiba, kata Iqba, sepakat untuk menutup produksinya pada April 2016. Untuk itu, Said tengah melakukan negosiasi pesangon yang diwajibkan pemerintah.
“Dalam 10 tahun terakhir, ada 13 perusahaan Panasonic di Indonesia. Sebelumnya ada Panasonic komponen sudah ditutup, sekarang tinggal tiga, yakni Panasonic Manufakturing Indonesia (PMI), Panasonic Energy Indonesia yang produksi baterai dan Panasonic Healthcare yang produksi alat kesehatan,” kata dia.
Produk televisi Toshiba, tidak laku lagi dalam lima tahun terakhir. “Sebelumnya banyak yang beli. Itu karena daya beli masyarakat melemah akibat upah murah pemerintah,” jelas dia. (bay)
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) secara aktif meminta klarifikasi mengenai informasi penutupan pabrik PT Panasonic dan PT Toshiba yang menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sebagai lembaga yang mengeluarkan izin investasi perusahaan yang menanamkan modal asing di Indonesia, BKPM akan mengirimkan surat formal ke Panasonic dan Toshiba untuk meminta kejelasan informasi terkait penutupan pabrik.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, dengan mendapatkan penjelasan resmi dari kedua perusahaan tersebut, BKPM akan dapat memfasilitasi kedua perusahaan tesebut.
Dia menyebutkan BKPM dapat melakukan fasilitasi terkait upaya peningkatan daya saing. "Misalnya mendorong adanya kebijakan yang dibutuhkan seperti ketersediaan gas dan pemberlakuan SNI melalui koordinasi dengan Kementerian Perindustrian dan kementerian teknis lainnya,' ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Menurutnya, BKPM pernah melakukan fasilitasi semacam itu untuk sektor tekstil dan sepatu melalui pembentukan Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu. Desk khusus tersebut beranggotakan berbagai kementerian seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Perdagangan.
"Desk tersebut dibentuk untuk fasilitasi investor tekstil dan sepatu existing yang mengalami permasalahan, sehingga dapat mencegah terjadinya PHK," imbuhnya.
elain itu, BKPM juga dapat melakukan channeling tenaga kerja kedua perusahaan, jika terjadi PHK, untuk dihubungkan dengan investor yang sedang melakukan konstruksi dan membutuhkan tenaga kerja.
"Seperti investor elektronik dari Tiongkok yang sedang konstruksi di Tangerang dan rencana menyerap 1.500 tenaga kerja. Atau investor sektor tekstil di Jawa Tengah yang saat ini sedang kesulitan mencari tenaga kerja," tutur Franky.
BKPM berkomitmen untuk meningkatkan iklim investasi di Indonesia. Selain mendorong datangnya investasi baru masuk, juga existing perusahaan dapat berkembang dan memperluas usahanya di Indonesia.
Berdasarkan catatan BKPM, komitmen investasi di sektor elektronik yang ditandai dengan diterbitkannya izin prinsip, tercatat untuk periode Januari 2016 ini mencapai Rp530 milar atau tumbuh 85% dari periode sama bulan lalu sebesar Rp286 miliar.
Sebelumnya, media massa banyak memberitakan penutupan Toshiba dan Panasonic yang diperkirakan akan berdampak pada PHK 2.500 karyawan. Sementara dari informasi awal yang masuk kepada BKPM, kedua perusahaan tidak tutup melainkan melakukan restrukturasi terkait akuisisi prinsipal mereka di Jepang serta dileburnya divisi salah satu anak perusahaan yang ada.
SHARP

Sharp Corp mengalami kerugian akibat jatuhnya harga flat panel TV dan menguatnya yen. Operasi tahunan pertama jebol. Akibat kinerja yang buruk, Sharp memotong perkiraan dividen tahunannya menjadi 21 yen per lembar dan merencanakan PHK 1.500 pegawai tidak tetap, serta mengurangi biaya hingga US$ 2,20 miliar. Pembuat LCD TV merek Aquos itu merupakan perusahaan teknologi terbaru yang menjadi korban resesi global.
Selain krisis global, persaingan juga menyebabkan Sharp terpuruk. Sharp sebagai pembuat LCD TV terbesar ketiga di dunia mendapat tantangan dari Samsung Electronics Co Ltd dan LG Electronics Inc dari Korea yang beruntung karena mata uangnya tidak terlalu bergolak.Sharp memotong penjualan TV LCD untuk tahun bisnis sekarang 9,1% menjadi 10 juta unit.
Presiden Direktur Sharp Electronics Indonesia, Fumihiro Irie, mengatakan hingga kini belum ada PHK karyawan Sharp di Indonesia. Lain soal jika krisis berlanjut. Untuk menghindari tekanan krisis, Sharp melakukan efisiensi segala proses produksi. Biaya yang tidak berdmapak pada keuntungan, akan dihilangkan.
Terus Merugi, Sharp Bujuk Karyawan Beli Produknya
Jum'at, 20 November 2015 | 05:09 WIB
TEMPO.CO,
Jakarta - Raksasa
elektronik di Jepang yang tengah dirundung masalah keuangan, Sharp, kini tengah
menempuh strategi membujuk karyawan untuk membeli produknya. Hal itu dilakukan
untuk mendongkrak kembali penjualan yang lesu.
Namun manajemen Sharp menegaskan bahwa perusahaan tak pernah mewajibkan karyawan membeli produk Sharp.
Sebelumnya, media lokal menulis karyawan, dari eksekutif, manajer, hingga level staf, diminta membeli produk untuk mengangkat angka penjualan.
Namun manajemen Sharp menegaskan bahwa perusahaan tak pernah mewajibkan karyawan membeli produk Sharp.
Sebelumnya, media lokal menulis karyawan, dari eksekutif, manajer, hingga level staf, diminta membeli produk untuk mengangkat angka penjualan.
Juru
bicara Sharp, Kyo Ontani, menegaskan, perusahaan hanya memberikan imbauan agar
karyawan lebih baik membeli produk sendiri. "Tidak ada paksaan dan karyawan
mau membeli secara sukarela. Kami tak memasang target," ucapnya kepada BBC
News, Kamis, 19 November 2015.
Sharp tengah mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan mengumumkan laba
operasi pada triwulan ketiga anjlok hingga 86 persen. Sementara itu, angka
penjualan unit LCD merugi hingga 12,7 miliar yen atau US$ 102 juta.
SANYO
Tujuan dari pengambilalihan tersebut bagi Panasonic adalah untuk memperkuat bisnis ramah lingkungannya, seperti mobil listrik dan panel tenaga surya.
Produsen perlengkapan elektronik terbesar di Jepang itu menyatakan di Tokyo, Kamis (29/7), akan membeli saham di dua perusahaan itu melalui penawaran tender (tender offer). Direncanakan, pembelian itu akan selesai pada April 2011.
Setelah pernyataan ini diumumkan, saham dari Sanyo Electric dan Panasonic Electric langsung naik, sementara saham Panasonic Corp melemah. Harga saham Sanyo Electric naik 27 persen menjadi 149 yen dan harga saham Panasonic Electric naik 15 persen menjadi 1.124 yen. Akan tetapi, harga saham Panasonic Corp malahan menurun 7,7 persen menjadi 1.077 yen.
Saat ini Panasonic Corp telah memiliki 51 persen saham pada Panasonic Electric Works. Perusahaan ini di antaranya memproduksi lampu, perlengkapan elektronik, dan memiliki 50,05 persen saham pada Sanyo Electric Co. Sanyo Electric merupakan unit yang merugi pada bisnis baterai dan panel surya.
Panasonic, yang salah satu produknya adalah televisi Viera dan kamera digital Lumix, berencana menghabiskan dana 9,4 miliar dollar AS untuk pembelian saham tersebut. Mereka menyatakan memiliki dana tunai yang cukup dan dapat meminjam untuk membiayai pembelian saham tersebut. Cara lain yang akan ditempuh adalah melakukan penerbitan saham baru terbatas (right issue) hingga 500 miliar yen atau 5,7 miliar dollar AS.
Langkah tersebut merupakan strategi yang dicanangkan oleh Presiden Panasonic Fumio Ohtsubo yang berulang kali menyatakan bahwa bisnis ramah lingkungan, termasuk memproduksi baterai untuk kendaraan listrik dan panel surya untuk rumah yang ramah lingkungan, akan menjadi tulang punggung bisnis produsen elektronik itu.
Panasonic yang bermarkas di Osaka akan menawarkan saham Panasonic Electric hingga mencapai 1.100 yen per saham dan 138 yen per saham untuk Sanyo. Biasanya, harga ini berada di atas harga pasar sehingga investor yang saat ini memegang saham kedua perusahaan tersebut tertarik melepaskan saham mereka dan saham itu beralih menjadi milik Panasonic Corp. Penawaran tender ini dimulai pada 23 Agustus hingga 6 Oktober 2010.
Kinerja
Secara terpisah, Panasonic Corp juga mengeluarkan laporan keuangannya. Kinerja keuangan itu memperlihatkan bahwa Panasonic dapat bangkit dari keterpurukan setelah terjadi krisis finansial global.
Total laba untuk periode April-Juni mencapai 43,7 miliar yen, dibandingkan dengan kerugian sebesar 53 miliar yen pada periode sama tahun lalu ketika krisis membuat orang enggan berbelanja.
Pendapatan kuartalan naik 35 persen menjadi 2,161 triliun yen karena penjualan bertumbuh pada pasar-pasar luar negeri untuk berbagai macam produk, seperti pesawat televisi berlayar datar, perekam, mesin pendingin udara, baterai isi ulang, semikonduktor, dan panel tenaga surya.
Walaupun demikian, Panasonic masih menghadapi persaingan ketat tidak hanya dari produsen lokalnya seperti Sony, tetapi juga dari produsen lain, misalnya Samsung dari Korea Selatan yang juga gencar memproduksi televisi berlayar datar.
”Untuk selamat dari persaingan tersebut dan untuk mempertahankan pertumbuhan pada pasar-pasar baru, penting untuk melakukan strategi yang tepat dan terus memperkuat perusahaan,” demikian pernyataan manajemen Panasonic.
Panasonic juga sangat optimistis dengan kinerjanya. Mereka menaikkan perkiraan laba untuk satu tahun fiskal hingga Maret 2011 menjadi 977 juta dollar AS dari penjualan yang ditargetkan sebesar 102 miliar dollar AS. Sebelumnya, Panasonic hanya mengharapkan laba sebesar 575 juta dollar AS dari penjualan sebesar 101 miliar dollar AS. Jika tercapai, itu merupakan laba Panasonic pertama setelah selama dua tahun berturut-turut menderita kerugian.
Baterai jenis baru produk andalan Sanyo, yang disebut ion lithium, di pasaran saat ini banyak digunakan pada berbagai perlengkapan elektronik, seperti laptop dan telepon seluler. Akan tetapi, mereka merasa hal tersebut belum cukup dan ingin merambah lagi menjadi pemain utama pada kendaraan listrik.
Panasonic juga telah menjalin kerja sama dengan Toyota Motor Corp untuk memproduksi baterai bagi kendaraan hibrida dan listrik. Sanyo yang telah bekerja sama dengan Honda Motor Co, Volkswagen AG, dan Ford Motor Co tampaknya akan memperluas kemitraannya dengan produsen mobil lain.
BRAND TAMBAHAN
NOKIA
Microsoft terus melakukan efisiensi di divisi mobile Nokia
yang dibelinya pada tahun 2013 senilai USD 7 miliar. Mereka mengumumkan
penutupan salah satu pabrik ponsel Nokia yang berada di Finlandia dan telah
mengumumkan PHK pada 7.800 karyawan, kebanyakan dari divisi ponsel. Akuisisi
divisi ponsel Nokia tidak menuai hasil seperti yang diharapkan karena Windows
Phone masih keteteran menghadapi Android dan iPhone.
Stephen Elop yang adalah mantan CEO Nokia, juga sudah
mengundurkan diri dari jabatan Executive Vice President of Microsoft Devices
& Services. Head of Phone Division Jo Harlow, juga ikut hengkang dari
Microsoft. CEO Microsoft, Satya Nadella, menegaskan akan tetap fokus membesarkan
bisnis ponsel. “Dalam jangka pendek, kami akan menjalankan portofolio ponsel
yang lebih fokus dan efektif,” kata pria berdarah India ini. Microsoft di bawah
kepemimpinan Nadella ditengarai lebih mengutamakan bisnis software serta cloud.
BLACKBERRY
11 Fakta RIM Blackberry
Bangkrut
1. Tidak
terdapat produk baru sampai awal bulan Agustus
RIM menyatakan bahwa produk terbarunya akan diluncurkan berbarengan dengan update OS 7.0 rampung. Jadi sebelum OS 7.0 rampung maka RIM tidak akan mengeluarkan produk-produk terbarunya.
2. Produk-produk BlackBerry terlihat membosankan
Desain BlackBerry Bold 9900 tidak benar-benar baru, sebelumnya konsep smartphone seperti ini sudah pernah dibuat oleh RIM dengan model konsep BlackBerry Magnum, namun entah mengapa sudah lebih dari 3 tahun tidak pernah diproduksi masal.
3. BlackBerry Playbook masih memiliki kelemahan
Setelah iPad laku dipasaran, RIM ikut-ikutan memproduksi tablet yaitu Playbook. Kehadiran Playbook memang cukup menyita perhatian dunia, namun masih terdapat kekurangan seperti tidak terdapat fitur email dan BBM yang mana adalah keunggulan BlackBerry.
4. Blackberry App World
Debut BlackBerry App World dimulai pada tahun 2009 namun sampai sekarang aplikasi yang tersedia pada BlackBerry App World hanya sebanyak 26.000 aplikasi, terhitung sampai dengan bulan April 2011. Sedangkan kompetitornya yaitu Android sudah memiliki 200.000 aplikasi dan iOS punya 350.000 aplikasi.
5. Para developer kurang suka membuat aplikasi untuk BlackBerry
Platform yang diterapkan oleh RIM untuk para developer tidak sesuai dengan keinginan para developer. Itulah sebabnya para developer malas membuat aplikasi untuk BlackBerry. Intinya banyak peraturan yang berbelit-belit agar suatu aplikasi disetujui dan masuk kedalam Blackberry App World.
6. Laba tidak sesuai dengan harapan
Laba yang ditargetkan oleh RIM tidak sesuai dengan harapan mereka atau dengan kata lain diluar ekspektasi mereka.
RIM menyatakan bahwa produk terbarunya akan diluncurkan berbarengan dengan update OS 7.0 rampung. Jadi sebelum OS 7.0 rampung maka RIM tidak akan mengeluarkan produk-produk terbarunya.
2. Produk-produk BlackBerry terlihat membosankan
Desain BlackBerry Bold 9900 tidak benar-benar baru, sebelumnya konsep smartphone seperti ini sudah pernah dibuat oleh RIM dengan model konsep BlackBerry Magnum, namun entah mengapa sudah lebih dari 3 tahun tidak pernah diproduksi masal.
3. BlackBerry Playbook masih memiliki kelemahan
Setelah iPad laku dipasaran, RIM ikut-ikutan memproduksi tablet yaitu Playbook. Kehadiran Playbook memang cukup menyita perhatian dunia, namun masih terdapat kekurangan seperti tidak terdapat fitur email dan BBM yang mana adalah keunggulan BlackBerry.
4. Blackberry App World
Debut BlackBerry App World dimulai pada tahun 2009 namun sampai sekarang aplikasi yang tersedia pada BlackBerry App World hanya sebanyak 26.000 aplikasi, terhitung sampai dengan bulan April 2011. Sedangkan kompetitornya yaitu Android sudah memiliki 200.000 aplikasi dan iOS punya 350.000 aplikasi.
5. Para developer kurang suka membuat aplikasi untuk BlackBerry
Platform yang diterapkan oleh RIM untuk para developer tidak sesuai dengan keinginan para developer. Itulah sebabnya para developer malas membuat aplikasi untuk BlackBerry. Intinya banyak peraturan yang berbelit-belit agar suatu aplikasi disetujui dan masuk kedalam Blackberry App World.
6. Laba tidak sesuai dengan harapan
Laba yang ditargetkan oleh RIM tidak sesuai dengan harapan mereka atau dengan kata lain diluar ekspektasi mereka.
7. Dualisme
Kepemimpinan
RIM memiliki dua orang CEO, walaupun salah satu CEO mereka, Mike Lazaridis adalah seorang yang jenius dan inovatif namun tetap tidak dapat menyelamatkan RIM dari ambang kehancuran. Saat ini Mike Lazaridis menjadi co-CEO dan diharapkan tidak lagi terjadi dualisme kepemimpinan agar RIM dapat bekerja dengan baik dan efektif.
8. Pemilik BlackBerry tidak ingin menggunakan BlackBerry
Survei membuktikan lebih dari setengah para pengguna BlackBerry ingin pindah menggunakan iOS atau Android.
9. Pasar BlackBerry semakin digerogoti oleh iOS dan Android
Beberapa tahun lalu tingkatan manajemen menengah sampai dengan direktur perusahaan sudah dapat dipastikan menggunakan BlackBerry. Namun saat ini anda sendiri juga dapat melihat bahwa para pengguna iOS dan Android lebih banyak dari pengguna BlackBerry secara keseluruhan.
10. Keuntungan perusahaan semakin menipis
Dulu RIM adalah pemain besar dalam bisnis push email dan IM dengan BlackBerry Messenger-nya. Saat ini semua smartphone sudah dapat melakukan kedua hal tersebut jadi RIM tidak dapat dikatakan pemain besar lagi saat ini. Apple akan mengeluarkan iMessage serta Android dikabarkan sedang mendevelop IM-nya.
11. Layanan Blackberry di Indonesia Terancam di Blokir
Berita ini sempat menjadi berita panas di dunia maya. Ancaman yang diluncurkan pemerintah Indonesia kepada pihak RIM adalah karena tidak adanya hubungan timbal balik antara RIM dan Indonesia. Itu semua karena pihak RIM enggan membangun pabrik Blackberry di Indonesia. Padahal pasar terbesar Blackberry adalah di Indonesia. Ditambah lagi, dapat teraksesnya website website porno melalui layanan Blackberry dikecam tidak sesuai UU yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengecam akan memblokir layanan Blackberry di Indonesia jika pihak RIM tidak mematuhi UU yang berlaku.
RIM memiliki dua orang CEO, walaupun salah satu CEO mereka, Mike Lazaridis adalah seorang yang jenius dan inovatif namun tetap tidak dapat menyelamatkan RIM dari ambang kehancuran. Saat ini Mike Lazaridis menjadi co-CEO dan diharapkan tidak lagi terjadi dualisme kepemimpinan agar RIM dapat bekerja dengan baik dan efektif.
8. Pemilik BlackBerry tidak ingin menggunakan BlackBerry
Survei membuktikan lebih dari setengah para pengguna BlackBerry ingin pindah menggunakan iOS atau Android.
9. Pasar BlackBerry semakin digerogoti oleh iOS dan Android
Beberapa tahun lalu tingkatan manajemen menengah sampai dengan direktur perusahaan sudah dapat dipastikan menggunakan BlackBerry. Namun saat ini anda sendiri juga dapat melihat bahwa para pengguna iOS dan Android lebih banyak dari pengguna BlackBerry secara keseluruhan.
10. Keuntungan perusahaan semakin menipis
Dulu RIM adalah pemain besar dalam bisnis push email dan IM dengan BlackBerry Messenger-nya. Saat ini semua smartphone sudah dapat melakukan kedua hal tersebut jadi RIM tidak dapat dikatakan pemain besar lagi saat ini. Apple akan mengeluarkan iMessage serta Android dikabarkan sedang mendevelop IM-nya.
11. Layanan Blackberry di Indonesia Terancam di Blokir
Berita ini sempat menjadi berita panas di dunia maya. Ancaman yang diluncurkan pemerintah Indonesia kepada pihak RIM adalah karena tidak adanya hubungan timbal balik antara RIM dan Indonesia. Itu semua karena pihak RIM enggan membangun pabrik Blackberry di Indonesia. Padahal pasar terbesar Blackberry adalah di Indonesia. Ditambah lagi, dapat teraksesnya website website porno melalui layanan Blackberry dikecam tidak sesuai UU yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengecam akan memblokir layanan Blackberry di Indonesia jika pihak RIM tidak mematuhi UU yang berlaku.
SEBAB AKIBAT PERUSAHAAN BANGKRUT
Setiap kegegalan suatu bisnis pasti memilik sebab
dan tanda-tanda yang mengiringinnya. Berikut beberapa tanda-tanda jatuhnya
sebuah bisnis yang dirangkum dari berbagai pengalaman para praktisi bisnis yang
telah berpengalaman jatuh bangun mengelola usaha.
Pertama, Tidak Sabar. Pebisnis
yang tidak tidak mempunyai kesabaran dalam menjalankan bisnisnya cenderung
tidak telaten mengelola usaha. Selain itu, ketidaksabaran juga menyebabkan
banyak kecerobohan yang muncul. Ketidaksabaran dan kecerobohan merupakan
faktor yang sering menjadi penyebab hancurnya bisnis yang sudah dibina
bertahun tahun.
Kedua, melupakan kepentingan usaha,
dan mengutamakan kepentingan pribadi. Pebisnis yang mulai sukses, seringkali
lupa untuk membangun usahanya lebih kuat, dan lebih berdaya saing.
Kebanyakan pebisnis yang belum bisa memajemen dirinya dnegan baik terlena
dengan usahanya yang sudah mulai berjalan, padahal sejalan dengan berkembangnya
usaha yang didirikannya, banyak kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan usaha tersebut. Ia justru meningkatkan dan mengutamakan keperluan
pribadi yang justru tidak ada hubungannya dengan kegiatan usaha.
Ia lebih banyak mengutamakan untuk menimbum
kekayaan dan bergaya hidup mewah dari hasil keuntungannya. Bersikap seolah
sudah menjadi pengusaha yang sudah sukses padahal masih banyak yang harus
dikerjakan untuk membentuk suatu ketahanan diri perusahaan dari semua masalah
yang sekiranya muncul. Ia lebih banyak mengutamakan pencitraan kesuksesan
perusahaan kepada masyarakat sekitar atau bahkan kolega-koleganya. Hal inilah
yang kemudain menjadi bumerang bagi dirinya, ketika kondisi keuangan menipis
maka kebingungan menghamipirnya. Dan, apabila tidak bisa bereaksi dengan cepat
maka kebangkrutan pasti cepat atau lambat akan menghampirinya.
Ketiga, terjebak kredit macet. Akses
kredit dari perbankan yang mudah kalau tidak digunakan dengan hati-hati dan
terukur akan menjadi kejatuhan dari bisnis yang dijalanai. Akan sangat bijak
apabila, kredit yang digunakan benar-benar digunakna untuk kepentingan usaha
bukan untuk kepentinganpribadi.
Keempat, terlibat masalah hukum.
Ketika sudah bertekad menjadi pewirausaha, yang paling penting
diperhatikan adalah perilaku sosial harus jauh dari masalah hukum, misalnya
menipu, membohongi orang lain, mencuri serta berperilaku negatif, karena
sewaktu-waktu bisa saja seseorang terjerat hukum yang berakibat buruk bagi
bisnis yang sedang dibangun. Jika terbelit masalah hukum, reputasi bisnis dapat
hancur dalam waktu yang sangat singkat.
Kelima, gampang tergoda promosi.
Menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan perusahaan memang itulah
harapannya, tetapi banyak pewirausaha yang baru tumbuh selain memiliki
kebiasaan membeli produk yang tidak ada manfaatnya juga gampang tergoda oleh
rayuan promosi. Setiap ada pameran selalu selalu meneken kontrak order barang
tanpa memperdulikan kondisi keuangan perusahaan.
Keenam, terlalu ambisius. Modal
nekad/ambisius tanpa perhitungan, sabet uang sana-sini, tanpa memperhitungkan
darimana asalnya uangnya. Ujung-ujungnya usahanya terus merosot ke bawah hanya
karena gengsi ingin dikatakan sebagai pengusaha multi talenta dan berhasil
dimana-mana.
Ketujuh, lupa mengembalikan pinjaman.
Jika meminjam sering lupa menggembalikan sehingga reputasinya hancur, dan jika
berbisnis dengan bagi hasil seringkali abai memberikan hak bagi hasil kepada
orang lain. Karena sering lupa bahwa yang digunakan usaha adalah duitnya orang,
biasanya usaha yang dijalankan berakhir dengan masalah dan percekcokan.
Kedelapan, kurang berinovasi, tidak
mau dan tidak cepat belajar tentang kondisi dari lingkungan bisnisnya yang
terus berkembang dan terus berubah seiring dengan perubahan zaman dan sosial
masyarakat. Akhirnya bisnisnya tidak laku dan ditinggalkan pelanggan.
Kesembilan, tidak mampu melakukan
kaderisasi, dan malas membangun sistem, serta enggan mendelegasikan tugas yang
optimal kepada tim dalam perusahaannya dengan baik, sehingga usahanya stagnan
dan kehilangan energi untuk berkembang. Jika tidak diantisipasi usahanya lambat
laun akan mati.
Perlu diingat, seberapapun lamanya perusahaan
berjalan, tetap saja mempunyai peluang kegagalan yang sama dengan perusahaan
yang baru berjalan. So, berhati-hatilah dalam menjalankan bisnis Anda, kalau
perlu perbanyaklah untuk bersedekah kepada orang yang tidak mampu. Karena Allah
telah menggaransi barang siapa yang mau untuk bersedekah maka akan dilipatkan
rezekinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar